Senin, 13 Agustus 2012

0 Vespa Gembel Solidaritas Tanpa Batas




BAGAIMANAKAH cara kaum jelata mengekspresikan diri? Barangkali Anda bisa melihatnya di komunitas penggemar vespa gembel.(brekele) atau istilah kerennya Rat scooter Kalau kebanyakan orang suka pamer kemewahan, mereka justru pamer kegembelan. Inilah antitesis dari parade kemewahan di sekitar kita.
Komunitas ini mudah dikenali. Mereka umumnya mengendarai vespa rombeng tahun 1980-an atau 1995-an yang dimodifikasi sesuka hati hingga bentuknya aneh-aneh. Ada yang mengganti setang vespanya dengan setang tinggi menjulang. Mereka menyebut model ini sebagai vespa setang monyet karena pengendaranya akan terlihat seperti monyet yang sedang menggelayut di batang pohon.

Ada yang menambahi gerobak di samping vespanya. Ada pula yang menceperkan dan memanjangkan badan vespa hingga bermeter-meter. Yang begini mereka sebut vespa long.

Ciri lain, vespa model begini dekilnya minta ampun. Maklum, penggemarnya sengaja tidak mencucinya berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Tampilan vespa kian kumuh karena penggemarnya kerap menempelkan aneka ”sampah” di vespa mereka, mulai dari karung goni, gombal, drum bekas, galon air, sandal jepit, CD, selongsong mortir, botol infus, tengkorak sapi, hingga (maaf) celana dalam.batu nisan dll
”Pokoknya makin gembel makin keren. Itu berarti vespanya sering dipakai untuk keliling daerah,” ujar Muhammad Syahrul Permana alias Yayung (21), anggota Maskot, sebuah klub vespa di Pamulang, Tangerang, Banten.

Dia memiliki sebuah vespa yang dimodifikasi hingga panjangnya mencapai 5,6 meter. Saking panjangnya, kalau mau belok di tikungan tajam, vespa yang dibalut karung goni itu harus digotong beramai-ramai.
Tidak hanya rupa vespanya, tampilan sebagian penunggangnya pun sama acak-acakannya. Lihatlah Abi alias Brekele (22), anggota Banten Independent Touring Scooter (BITS). Rambutnya kribo tak karuan seperti sayuran brokoli.hengky kik ( SIP ) Pemalang dengan jaket lusuhnya dan rambut panjang sebahu. Tengok juga Arief (23) dari Scooter Tanpa Nama (STN) Ciledug atau Kimoy dari Maskot yang berambut gimbal dan berpakaian lusuh.

Kebebasan

Mengapa mereka mau menggembel-gembelkan diri? Ternyata ini ada kaitannya dengan faham kebebasan yang mereka anut. Mereka ingin merombak pandangan orang yang sering menilai orang lain dari penampilan luarnya.

”Kami ingin buktikan bahwa orang yang berpenampilan gembel hatinya belum tentu jahat,” tutur Yoyok, anggota BITS. Yoyok tahu persis bagaimana sakitnya disepelekan hanya karena penampilannya. Ketika kuliah dulu, dia kerap ditolak orangtua pacarnya karena rambutnya gondrong, suka memakai jaket belel, dan celana yang sobek di sana-sini.

Dengan vespa gembel, komunitas ini bisa dengan bebas mengekspresikan diri. ”Kalau orang kaya bisa pamer kemewahan, kita bisa pamer kegembelan,” ujar Aditiya Lukmansyah alias Ableh (24), Ketua Maskot, sambil tersenyum.begitu dengan Jack atau biasa di panggil Pak Jack dari GAM semarang dengan rambut gimbal dan tato di sekekujur muka dan badannya ..peduli amat ama orang lain
Dia mengaku senang sekali jika sedang tur berpapasan dengan rombongan penggemar motor mewah. ”Ternyata orang di pinggir jalan lebih banyak yang ngeliatin kita daripada ngeliatin kelompok motor mewah. Kalau enggak pake vespa gembel, mana ada yang mau memerhatikan kita,” ujar Ableh.
Kebanyakan penggemar vespa gembel memang berasal dari kelompok menengah ke bawah. Mereka umumnya pengangguran, mahasiswa, atau buruh serabutan. Meski ada pula yang berprofesi sebagai seniman, guru, atau pemilik bengkel.




Di dunia nyata, kelas ini sering kali dipandang sebelah mata. Mereka kerap diabaikan dan dipinggirkan. Nah, lewat vespa gembel mereka menciptakan ruang ekspresi sendiri lantas merebut perhatian orang lain.
Lewat kegembelannya, mereka menyelipkan semacam semangat demokrasi di jalanan. Bagi mereka, jalanan yang sering digunakan orang-orang kaya untuk memamerkan mobil dan motor mewah, juga harus bisa menjadi ruang bagi rakyat jelata berkantong cekak.

Lantas bagaimana kita memandang komunitas semacam ini? Ketika kita melihat komunitas ini, sebenarnya kita sedang melihat sebentuk perlawanan rakyat jelata kepada pihak-pihak berkuasa yang gemar memuja kemewahan. Kegembelan mereka adalah antitesis dari parade kemewahan di sekitar kita.

Tidak heran, jika komunitas ini tumbuh subur di hampir semua daerah pinggir kota, seperti Ciledug, Pamulang, Bekasi, Depok, Subang, Lampung, dan pemalang,pekalongan . Mereka menandai keberadaannya antara lain lewat kegiatan nongkrong setiap minggu.

Komunitas vespa di kawasan Ciputat dan Pamulang biasanya nongkrong di seberang Hero Pamulang tiap malam minggu dan di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah tiap Rabu malam. Komunitas vespa Ciledug biasa nongkrong di depan perumahan Puri Beta dan Alfa Bintaro tiap malam minggu.,di pemalang setiap malam minggu di seputaran alun-alun.

Mereka membentuk jejaring yang kuat hingga ke kota-kota lain di luar Pulau Jawa.,bahwa lintas luar jawa dan Sumatra Mereka saling mengunjungi, saling membantu, bahkan saling mendoakan.
Ada semacam aturan tidak tertulis bahwa sebuah klub harus menjamu anggota klub dari kota lain yang mampir ke markas mereka. Mereka menyediakan makanan, tempat menginap sekadarnya, bahkan kadang menyumbang uang bensin.

Tamu-tamu itu sering kali tidak hanya menginap satu-dua hari, tetapi berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan ada yang menetap hingga satu tahun. Dari sini, persaudaraan antarkomunitas vespa gembel terbentuk dan berkembang luas,istilahnya berscooter kita bersaudara emang kental di kluarga besar vespa .








Senin, 06 Agustus 2012

0 Si Cantik Risa dan Segudang prestasinya


Risa Suseanty, downhiller, ratu downhill, sea games, MTB Indonesia, sepeda

SPORTKU.COM, Bila ada yang menanyakan tentang sepeda gunung, downhill dan wanita di Indonesia, pasti nama Risa Suseanty sebagai jawabannya. Bahkan banyak yang menjulukinya sebagai ratu downhiller Indonesia. Beragam prestasi berhasil diraihnya, baik dalam negeri maupun kejuaraan berskala internasional. Dunia sepeda seperti menjadi aliran darah ditubuhnya. Nyaris semua cabang balap sepeda dikuasainya. Triatlhon juga pernah diikuti, hasilnya tentu tidak mengecewakan.
Sejak tahun 1997, Risa Suseanty sudah mewakili di ajang Sea Games dengan medali emas. Semenjak tahun tersebut, Risa langsung membuktikan dirinya sebagai jawara downhill untuk wanita. Dan tahun 2009 menjadi yang paling berkesan baginya ketika berhasil meraih kembali medali emas pada Sea games. Bagaimana tidak, medali emas tersebut sebagai pembuktian Risa yang sempat tidak meraih juara pada ajang Sea Games sejak 2001. Berarti sudah empat medali emas yang diraihnya dari Sea Games.
Untuk Sea Games XXVI tahun 2011 yang akan di adakan di Indonesia, Risa kembali mendapat kepercayaan untuk bergabung dengan skuad MTB. Risa memulai dengan berbagai cara seperti ikut pada kejuaraan di Fontana Winter seri 5. hasilnya juara pertama di kelas women expert/open. Berikut hasil video saat kejuaraan tersebut berlangsung.
Name              :  Risa Suseanty
Address          :  Babelan Indah Jl. Garuda B.336, Bekasi
Place of Birth  :  Bandung
Date of Birth   :  October 25th 1980
E-mail             :  me@risasuseanty.asia
Dicipline         :  MTB Downhill, BMX
UCI Code       :  INA 19801025
Sponsor          :  Oakley, Powerbalance, Fox
Achievement 2010 :
    * 4th place of Women BMX Asian Championship Korea
Achievement 2009 :
    * 16th place of Women Downhill 1st Round World Cup, South Africa
    * Champion of Women DH UKDI Seri 2 Malang – Jatim
    * Champion of Women DH UKDI Seri 3 Mangunan – Jogja
    * Champion of Women DH UKDI Seri 4 Cilegon – Banten
    * Runner Up of Women DH 15th Asian Continental Championship, Melaka – Malaysia
    * Champion of Women DH 25th Sea Games Vientine – Laos
Highlights 2008 and before :
    * Champion of Women DH PON Kaltim 2008
    * Champion of Women BMX PON Kaltim 2008
    * Runner Up of Women DH Asian Championship 2005 Bali
    * 3rd place of Women DH Sea Games 2005 Philippines
    * Champion of Women DH PON 2004 Palembang
    * 3rd place of Women DH Asian Championship 2004 Philippines
    * Runner Up of Women DH Sea Games 2003
    * 3rd place of Women DH Asian Games 2002 Busan – Korea
    * 3rd place of Women DH Asian Championship 2001 Korea
    * Champion of Women DH Sea Games 2001 Malaysia
    * Champion of Women DH PON 2000 Surabaya
    * 3rd place of Women DH Asian Championship 1999 Melaka – Malaysia
    * Champion of Women DH Sea Games 1999 Brunei Darussalam
    * 3rd place of Women DH Asian Championship 1997 Cebu – Philippines
    * Champion of Women DH Sea Games 1997 Jakarta

Sumber : www.risasuseanty.asia
Risa Suseanty sang ratu downhill Indonesia
Risa Suseanty, downhiller, ratu downhill, sea games, MTB Indonesia, sepeda

Senyum kemenangan Risa Suseanty di Sea Games 2009
Risa Suseanty, downhiller, ratu downhill, sea games, MTB Indonesia, sepeda

Risa Suseanty dengan sepeda downhill Wim Cycle
Risa Suseanty, downhiller, ratu downhill, sea games, MTB Indonesia, sepeda

Risa Suseanty
sea games, MTB Indonesia, sepeda, Risa Suseanty, downhiller, ratu downhill,

SUMBER
SPORTku.com (CYCLING), SPORTKU.com CYCLING contents includes Mountain Bike, Down Hill, Free Style, Dirt Jumper, as well as cother types of cycling in multiple hi-res pictures, as well as coverage on video streaming.
Sportku.com will have feature such as CYCLING track layout  in pictures as well as on-helmet video camera. We would also cover many club activities such as Mahaka Cycling, Sebex, etc
Sent email to : redaksi@sportku.com to have our Video Reporter covering your event, or sent your videos/pictures to be published at SPORTKU.com CYCLING section.

Minggu, 29 Juli 2012

0 Sejarah sepeda Motor di Indonesia

Sejarah sepeda Motor di Indonesia - Teman-teman bikers yang suka mengendarai motor setiap hari tentu sangat menyukai dan mencintai kuda besinya bukan. Diajak touring, kerja, jalan-jalan, free style, sampai di buat modifikasi demi melihat tunggangannya menjadi cantik dan gagah. Lalu apakah teman-teman biker tahu sejarah sepeda motor yang teman-teman biker naiki setiap hari itu. Tak kenal maka tak sayang, Hayoo...  mari kita lihat perkembangan sepeda motor di indonesia yang dikutip dari balihita.com

Sepeda motor memiliki sejarah yang panjang di negeri ini. Sepeda motor sudah hadir sejak negara ini berada di bawah pendudukan Belanda dan masih bernama Hindia Timur, Oost Indie atau East India.
Data yang ada menyebutkan, sepeda motor hadir di Indonesia sejak tahun 1893 atau 115 tahun yang lalu. Uniknya, walaupun pada saat itu negara ini masih berada di bawah pendudukan Belanda, orang pertama yang memiliki sepeda motor di negeri ini bukanlah orang Belanda, melainkan orang Inggris. Dan, orang itu bernama John C Potter, yang sehari-hari bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.

Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama tiba di negara ini. Itu membuat John C Potter menjadi orang pertama di negeri ini yang menggunakan kendaraan bermotor.
Sepeda motor buatan Hildebrand und Wolfmüller itu belum menggunakan rantai, belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel-kabel listrik.
Sepeda motor itu menyandang mesin dua silinder horizontal yang menggunakan bahan bakar bensin atau nafta. Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.

Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter. Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat.
Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor. Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke museum lalu lintas di Surabaya, yang kini tidak diketahui lagi di mana lokasinya.
Seiring dengan pertambahan jumlah mobil, jumlah sepeda motor pun terus bertambah. Lahirlah klub-klub touring sepeda motor, yang anggotanya adalah pengusaha perkebunan dan petinggi pabrik gula. Berbagai merek sepeda motor dijual di negeri ini, mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton. Merek-merek sepeda motor yang hadir di negeri ini dapat dilihat dari iklan-iklan sepeda motor yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu dari tahun 1916 sampai 1926.

Tidak mau kalah dengan pengendara mobil, pengendara sepeda motor pun berupaya membukukan rekor perjalanan lintas Jawa dari Batavia (Jakarta) sampai Soerabaja (Surabaya) yang berjarak sekitar 850 kilometer.

Tanggal 7 Mei 1917, Gerrit de Raadt dengan mengendarai sepeda motor Reading Standard membukukan rekor perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dalam waktu 20 jam dan 45 menit. Sepuluh hari setelahnya, 16 Mei 1917, Frits Sluijmers dan Wim Wygchel yang secara bergantian mengendarai sepeda motor Excelsior memperbaiki rekor yang dibukukan Gerrit de Raadt. Mereka mencatat waktu 20 jam dan 24 menit, dengan kecepatan rata-rata 42 kilometer per jam.
Rekor itu tidak bertahan lama. Sembilan hari sesudahnya, 24 Mei 1917, Goddy Younge dengan sepeda motor Harley Davidson membukukan rekor baru dengan catatan waktu 17 jam dan 37 menit, dengan kecepatan rata-rata 48 kilometer per jam.
Rekor itu sempat bertahan selama lima bulan sebelum dipecahkan oleh Barend ten Dam yang mengendarai sepeda motor Indian dalam waktu 15 jam dan 37 menit pada tanggal 18 September 1917, dengan kecepatan rata-rata 52 kilometer per jam.
Melihat rekornya dipecahkan oleh Barend ten Dam, enam hari sesudahnya, 24 September 1917, Goddy Younge yang berasal dari Semarang kembali mengukir rekor baru dengan catatan waktu 14 jam dan 11 menit, dan kecepatan sepeda motor Harley Davidson yang dikendarainya rata-rata 60 kilometer per jam.
Pada awal tahun 1960-an, mulai masuk pula skuter Vespa, yang disusul dengan skuter Lambretta pada akhir tahun 1960-an. Pada masa itu, masuk pula sepeda motor asal Jepang, Suzuki, Honda, Yamaha, dan belakangan juga Kawasaki.
Seiring dengan perjalanan waktu, sepeda motor asal Jepang mendominasi pasar sepeda motor di negeri ini. Urutan teratas ditempati oleh Honda, diikuti oleh Yamaha di tempat kedua dan Suzuki di tempat ketiga.

jadi teman-teman biker, selain mengendarai tunggan kita , perlu tahu juga donk sejarah mereka tiba diindonesia, biar kita bisa mengenal dulu motor di indonesia kyak apa sih.. dengan mengetahui sejarah sepeda motor di indonesia
 

penggempur Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates